Jumat, 29 April 2016

Prevalensi Helminthiasis

Kajian Epidemiologi Helminthiasis Gastrointestinal
Pada Pedhet Di Kabupaten Klaten


Drh. Ely Susanti, M.Sc. dan Tim

Unit Pelayanan Peternakan Terpadu Dinas Pertanian Kab. Klaten

Abstrak
Helminthiasis gastrointestinal merupakan masalah besar bagi peternakan di Indonesia. Kerugian utama akibat penyakit cacing adalah kekurusan, terlambatnya pertumbuhan, turunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit lain dan gangguan metabolism. Kerugian ekonomi yang disebabkan oleh helminthiasis gastrointestinal sangat besar, maka usaha pengendalian cacing sangat diperlukan. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dari infestasi cacing gastrointestinal, jenis cacing gastrointestinal dan faktor risiko yang memengaruhi kejadian infestasi cacing gastrointestinal pada   pedhet di Kabupaten Klaten.
Kajian lintas seksional ini melibatkan 1952 ekor pedhet yang berasal dari 26 kecamatan 72 desa. Diagnosis helminthiasis ditentukan dengan pemeriksaan kulitatif,feses pedhet, apabila terdapat satu jenis telur cacing dalam pemeriksaan maka dikategorikan terinfestasi, yang dinyatakan dengan hasil positif dan negatif. Faktor-faktor resiko diperoleh dengan kuesioner yang meliputi, karakteristik pemilik, karakteristik ternak, manajemen pemeliharaan dan faktor lingkungan.
Sebanyak 511 dari 1952 (26,2%) ekor pedhet terdiagnosis helminthiasis. Pedhet-pedhet tersebut berasal dari 61 desa (84,7%). Faktor resiko kejadian helminthiasis gastrointestinal di Kabupaten Klaten adalah Jumlah sapi perah dewasa dalam satu kandang, jumlah pedhet perah, tipe kandang, jenis pakan dan waktu pengambilan hijauan.

Keywords : helminthiasis, pedhet, prevalensi, faktor resiko, Klaten